Tempat Rehabilitasi Narkoba Masih Terbatas

Gambar

NEWSBNN – BANDUNG, Jumlah kasus narkoba, terus mengalami peningkatan. Pengungkapan kasus dan tipikor yang berasal dari kejahatan narkoba, empat tahun terakhir tercatat 108.701 kasus. Jumlah tersangkanya, mencapai 134.117. Dari hasil pengungkapan 40 kasus, aset yang tercatat mencapai Rp 163 miliar. Namun, untuk menangani korban narkoba tersebut, BNN masih terkendala. Karena, hingga saat ini tempat rehabilitasi narkoba masih terbatas jumlahnya di Indonesia. 

Menurut Kepala BNN Jabar, Anang Pratanto, untuk pemulihan pengguna narkoba, saat ini masih terjadi permasalahan. Karena, jumlah rehabilitasi medis dan sosial masih terbatas. Padahal, pengguna narkoba sangat besar dan butuh pertolongan. 

”Perlu peningkatan jumlah pelayanan rehabilitasi di Indonesia,” ujar Anang di acara Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2014 Tingkat Provinsi Jabar, Rabu (25/6). 

Pengguna narkoba, kata dia, adalah orang yang sakit jadi membutuhkan bantuan untuk berhenti. Agar bisa sembuh jadi pecandu, mereka membutuhkan rehabilitasi. 

Anang menjelaskan, pencegahan secara ekstentifikasi dan intensifikasi melalui komunikasi sejak dini hingga dewasa perlu terus dilakukan. Tentunya, dengan melibatkan semua pihak mulai dari media, pendidikan, masyarakat, hingga keluarga yang dilakukan secara swadaya.

“Data dari tahun 2010 hingga 2014, tercatat ada 34.467 residen yang telah direhabilitasi. Baik itu ada di tempat, rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial milik pemerintah dan juga masyarakat,” katanya.

Anang mengatakan, masih banyak yang harus diperbaiki dan disempurnakan dalam upaya pemberantasan kasus penyalahgunaan narkoba ini. Sebab, prevalensi penggunaan narkoba masih cukup tinggi dan mengalami kenaikan.

Survey 2011, kata dia, angka prevalensi pengguna narkoba di Indonesia mencapai 2,2 persen atau 4,2 juta orang. Ada pengguna coba pakai, pengguna teratur pakai, dan pecandu. Angka ini, meningkat dari tahun sebelumnya, namun dibandingkan proyeksi prevalensi masih lebih rendah yakni 2,23 persen. 

”Permasalahan lain terkait narkoba, adalah peredaran gelap narkoba. Jumlah kasus yang terungkap itu masih kecil dibandingkan narkoba ilegal,” katanya.  *** JMart/Rol ***

Sukabumi Utara Wilayah Paling Rawan Peredaran Narkoba

Gambar

NEWSBNN – SUKABUMI,  Polres Sukabumi, Jawa Barat, memusnahkan 51 kilogram ganja kering yang merupakan barang bukti dari pengungkapan dan penyelesaian perkara peredaran narkoba pada Januari-Juli 2014.

“Ganja kering tersebut merupakan hasil pengungkapan 135 kasus peredaran narkoba di wilayah hukum kami terhitung sejak Januari sampai Juli ini,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri, Rabu.

Menurut Asep, dari kasus-kasus tersebut, sebagian tersangka sudah disidangkan dan menjalani hukuman di Lembaga Permasyarakatan.

Hasil pemetaan oleh pihaknya menunjukkan daerah yang paling rawan peredaran narkoba adalah wilayah utara Kabupaten Sukabumi, mulai dari Kecamatan Cicurug sampai Cibadak. Wilayah itu merupakan jalur lintasan menuju kota besar dan merupakan daerah perkotaan di Kabupaten Sukabumi.

“Kami akan terus berupaya mengungkap dan memberantas kasus peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Sukabumi dan tidak segan menjerat para pengedar narkoba tersebut dengan hukuman berat sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” tambahnya.

Di sisi lain, pihaknya juga akan mengintensifkan pengawasan di objek-objek wisata dan tempat hiburan malam, karen merupakan lokasi rawan peredaran narkoba.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan seluruh pihak, khususnya masyarakat agar melapor kepada pihaknya jika mencurigai atau melihat di daerahnya ada peredaran narkoba.

Pemusnahan barang bukti ganja kering ini, sebagai bentuk operasi Cipta Lodaya menjelang bulan suci Ramadan.  *** JMart/Rol ***

FIFA: Puasa Ramadhan tak Ganggu Performa Pemain Muslim

NEWSBNN – RIO DE JANEIRO, Para pemain yang beragama Islam di Piala Dunia 2014 Brasil dan akan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan pada akhir pekan ini dipastikan tidak akan mengalami gangguan atau bahaya apa pun dalam kondisi fisik mereka. Demikian ujar Kepala bidang Kesehatan FIFA, Jiri Dvorak, Senin (Selasa WIB).

Puasa di bulan suci Ramadhan yang berlangsung sebulan penuh dan diperkirakan akan dimulai hari Minggu (29/6), merupakan ibadah yang wajib dilakukan umat Islam sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Dvorak mengatakan kepada wartawan pada taklimat media harian FIFA,”Kami sudah melakukan kajian yang lengkap dan mendalam mengenai para pemain selama bulan Ramadhan. Kesimpulannya adalah jika puasa di bulan Ramadhan diikuti dengan benar, tidak bakal ada penurunan pada kinerja fisik para pemain.”

“Kami sudah melakukan penelitian yang luas dan mendalam. Tidak ada sesuatu pun yang mengkhawatirkan kami,” ujarnya.

“Para pemain yang tengah menjalani ibadah puasa Ramadhan selalu memiliki ketentuan untuk meminta pengecualian dan menjalani Ramadan pada waktu yang lebih tepat. Inilah yang saya pelajari dari para pemimpin agama Islam di Aljazair,” katanya.

Michel D’Hooghe, ketua komite medis FIFA, mengatakan kepada wartawan,”(Puasa Ramadhan) ini seharusnya tidak menjadi masalah dan kami mengalami hal yang sama pada Olimpiade London dua tahun lalu.”

Olimpiade London yang digelar pada 27 Juli-12 Agustus 2012, juga diadakan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

Dewan Pers: Majalah Obor Rakyat Bukan Pers

obor-rakyat-_140613133739-828

NEWSBNN – JAKARTA,  Ketua Dewan Pers Bagir Manan telah menyurati Kepala Kepolisian RI Jenderal Pol Sutarman untuk menangani soal penerbitan “Obor Rakyat” yang dinilai oleh kubu capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla telah menyebarkan pemberitaan kampanye hitam.

“Obor Rakyat bukan pers, sehingga kami tidak memiliki kewenangan untuk menangani,” katanya seusai diterima Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung di Ruang Pimpinan DPR RI, Jakarta, Rabu.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Agung itu, Dewan Pers sejak awal telah menyatakan bahwa penerbitan Obor Rakyat bukanlah sebuah produk jurnalistik, sehingga tidak ada sangkut pautnya dengan Dewan Pers.

“Sampai saat ini belum ada perwakilan dari Obor Rakyat yang datang menemui Dewan Pers, jika ada maka akan dilayani dan diterima,” ucapnya.

Bagir menjelaskan ada dua kriteria sebuah produk jurnalistik menjadi bagian dari pers, yaitu dari segi penyelenggara dan konten medianya.

“Dari segi penyelenggaranya, menurut Undang-Undang, pers harus berbadan hukum dan mereka tidak menunjukkan itu, pengelolaannya harus memiliki alamat yang tepat, pimpinan redaksi dan itu semua sampai saat ini belum kami temukan,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, dari segi konten, media harus memenuhi syarat-syarat jurnalistik, misalnya, faktual, berimbang, “cover both side”, tidak memfitnah, tidak menghakimi dan sebagainya. “Kita tidak mendapati hal itu dalam Obor Rakyat,” tegasnya.

Ia mengakui pihaknya tidak memiliki kepentingan untuk memanggil Obor Rakyat, karena sekali lagi bukanlah pers. “Kami tidak punya wewenang untuk menghentikan karena di luar jangkauan,” ujar Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran itu.

Sebelumnya, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan akan memanggil paksa saksi, Darmawan Septiyossa yang juga salah seorang penulis pada penerbitan “Obor Rakyat”.

“Surat panggilan ketiga akan kami sertakan dengan surat perintah membawa paksa,” ucap Ronny ketika dihubungi, Selasa (24/6).

Ia menjelaskan seharusnya Darmawan membuat surat pemberitahuan kepada polisi jika tidak mendapatkan surat panggilan kedua. Ronny menuturkan Darmawan sama tidak pernah berkomunikasi dengan polisi, berbeda dengan sikap Setiyardi Budiono terkait ketidakhadirannya pada panggilan pertama.

Ronny menambahkan polisi akan menyelesaikan kasus Obor Rakyat agar tidak terjadi konflik kedua belah pihak. Penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menjadwalkan ulang pemeriksaan terhadap pimpinan Obor Rakyat Setiyardi Budiono dan Darmawan Septiyossa pada Senin (23/6).

Pengacara Hinca Panjaitan hanya mendampingi Setyardi memenuhi panggilan polisi, sedangkan Darmawan tidak kunjung datang. Setiyardi merupakan Pemimpin Redaksi Obor Rakyat yang telah menerbitkan dua edisi dan beredar pada sejumlah pondok pesantren, serta masjid di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada masa kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014.

Edisi pertama Obor Rakyat mengangkat tema bertajuk “Capres Boneka”, sedangkan edisi kedua bertemakan “1001 Topeng Pencitraan”. Tim advokasi Joko Widodo-Jusuf Kalla menganggap isi penerbitan itu berupa isu yang menyinggung persoalan suku, agama dan ras serta isu lainnya terhadap Jokowi.

Mereka melaporkan Setriyadi dan Darmawan terkait dugaan melanggar Pasal 310 KUHP tentang fitnah dan Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama baik ke Mabes Polri pada Senin (16/6).   *** JMart ***

Prabowo: Keliru Jika Tank Leopard tak Cocok di Indonesia

 

 

Jakarta – newsbnn.wordpress.com, Prabowo Subianto menilai Tank Leopard cocok untuk digunakan di Indonesia. Prabowo yakin dengan pemerintah yang ingin mengadakan alat perang tersebut.

”Alat pertahanan sudah melalui penelitian dan pembasan TNI dan menteri pertahanan. Leopard Tank tidak cocok itu keliru, bisa dipakai,” kata dia, dalam debat capres yang digelar di Jakarta, Ahad (22/6).

Menurut Prabowo, Indonesia sudah aktif berperan di PBB. Indonesia diakui Prabowo memiliki pasukan di Libanon, Kongo dan Afrika Tengah. Maka jika sudah aktif, Indoensia akan butuh alat perang. ”Kalau ada ancaman tinggi maka tank kita butuhkan,” kata dia.

Prabowo mengatakan, memerkuat seperti membeli alat perang harus kembali kepada ekonomi yang kuat. ”Kita juga harus perkuat industri dalam negeri,” kata dia.

Kemakmuran merupakan yang utama bagi Indonesia karena Tank Leopard dan alat perang negara tidak ada gunanya jika rakyat tidak sejahtera. ”Kita boleh punya tank tapi kalau rakyat tidak sejahtera untuk apa,” kata dia.  *** JMart ***

Prabowo Fokus Kembangkan Perusahaan Nasional

 Gambar

Jakarta – newsbnn.wp.com, Prabowo Subianto akan fokus mengembangkan perusahaan nasional Indonesia. Intinya ialah meningkatkan daya saing untuk lebih tinggi. Dengan demikian, ketahanan ekonomi rakyat Indonesia akan kuat yang pada akhirnya kekuatan Indonesia semakin berkibar di mata dunia.

Prabowo mengatakan, untuk meningkatkan daya saing ialah memberi fasilitas dukungan kepada perusahaan seperti memberi kemudahan dalam perijinan, kredit lancar dan apapun yang bisa dilakukan oleh pemerintah kepada perusahaan nasional

”Banyak sekali yang bisa dilakukan agar perushaan nasional bisa dimajukan,” kata dia, Ahad (22/6).

Prabowo menjelaskan, jika perusahaan nasional sudah baik, maka selanjutnya ialah membangun sumber daya manusia dan menjaga kepentingan nasional. Penjagaan itu ialah pengawasan yang ketat oleh pemerintah.

Sebagai dampak pengembangan perusahaan nasional, pemerintah harus realistis. Pemerintah harus segera berbenah.

Penghematan anggaran perlu dilakukan dan Prabowo menilai apapun keuntungan dan kekayaan didapatkan ialah demi kesejahetaraan rakyat. Rakyat merupakan unsur utama untuk disejahterakan. ”Maka, kurangi hal yang menghambur-hamburkan uang rakyat dan pemborosan,” kata dia.

Prabowo juga menegaskan, untuk berhemat dan membersihkan aparat dan pegawai negara yang melakukan korupsi. Menurut dia, negara Indonesia akan dihormati dengan adanya ketegasan pemerintah terhadap masalah-masalah seperti korupsi dan lainnya.          *** JMart/Rol ***

Puan Minta Polri Usut Bocornya Transkrip Mega-Basrief

Gambar

Makasar – newsbnn.wp.com, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Puan Maharani menyatakan jika dirinya sudah meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut bocornya transkrip percakapan tersebut.

“Apa yang tersebar itu mengenai transkrip percakapan tidak benar adanya, makanya kita minta kepolisian untuk membuktikannya. Kita sudah laporkan kasus ini ke polisi,” ujarnya usai mengukuhkan gabungan tim relawan di Posko Pemenangan Jokowi-JK di Jalan Gunung Bawakaraeng Makassar, Kamis (19/6).

Ia mengatakan, transkrip percakapan yang diduga antara Megawati Soekarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief dan tersebar itu murni rekayasa, apalagi ini situasi kampanye.

Karenanya, dia meminta kepada pihak kepolisian maupun kejaksaan untuk membuktikan percakapan tersebut dan mengujinya dan jika itu tidak benar maka penyebar transkrip itu harus ditangkap.

“Polisi harus membuktikan kebenarannya dan kalau itu tidak terbukti, polisi harus menangkap pelaku yang menyebarkan fitnah tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku,” katanya.

Sebelumnya, progres 98 yang terdiri dari mantan aktivis 1998 mengedarkan salinan transkripan itu ketika mendatangi Kejaksaan Agung, Rabu (18/6). Tujuannya untuk menyampaikan surat ke Jaksa Agung, Basrief Arief agar mengklarifikasi transkrip dari pembicaran per telepon itu.

Ketua Progres 98 Faizal Assegaf mengaku dirinya tidak mempolitisasi bocornya transkip percakapan Jaksa Agung Basrief Arief dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Dikatakannya, ia mendapatkan transkrip tersebut dari seorang pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah dirinya melaporkan dugaan grativikasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Nonaktif Joko Widodo pada 6 Juni 2014.  *** JMart/Rol ***

Istri Bupati Bogor, Diperiksa KPK

Gambar

Jakarta – newsbnn.wp.com, Penyidikan kasus dugaan korupsi suap tukar menukar lahan hutan produksi di kawasan Puncak mulai menyentuh keluarga tersangka Bupati Bogor Rachmat Yasin. Istri Rachmat Yasin, Elly Halimah kembali masuk dalam jadwal pemeriksaan untuk bersaksi dalam kasus dugaan korupsi suap tukar menukar lahan hutan Bogor.

Mengenakan baju gamis warna biru muda, istri Rahmat Yasin enggan berkomentar terkait pemeriksaannya. “Nanti ya, saya sudah terlambat,” kata Elly di Gedung KPK, Rabu (18/6).

Kepala Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, Elly akan bersaksi untuk tersangka Fransiskus Xaverius Yohan Yap dari Bukit Jonggol Asri.

Akan ikut bersaksi juga Zahara Hanoum sebagai Kabid Kehutanan Dinas Pertanian dan Kehutan Kab Bogor dan lima orang dari swasta. Yakni Haryadi Kumala alias Asie, Daniel Otto Kumala, Elfi Darus, Rhendie Arindra bersama HM Rudi Ferdian.

Sementara, kata Priharsa, Rachmat Yasin akan diperiksa untuk tersangka Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bogor Muhamad Zairin. “Rachmat Yasin diperiksa untuk Muhamad Zairin dan saksi lainya untuk Yohan Yhap,” kata Priharsa di Gedung KPK, Rabu (18/6).

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Rachmat Yasin, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bogor Muhammad Zairin dan Fransiskus Xaverius Yohan Yap dari PT Bukit Jonggol Asri sebagai tersangka.

Rachmat dan Zairin diduga sebagai pihak penerima suap. Sementara Yohan sebagai pemberi suap. Kasus suap ini diduga terkait pemberian rekomendasi tukar menukar kawasan hutan seluas 2.754 hektare di Bogor, Jawa Barat. Nilai suap sebesar Rp 4,5 miliar.  *** JMart/Rol ***

Polisi Tindak Tegas Kendaraan Pribadi Berotator

Gambar

 

Jakarta – newsbnn.wp.com, Polisi akan menindak tegas setiap kendaraan pribadi yang memasang rotator dan sirene pasca diamankannya dua kendaraan pribadi di Tol Senayan, Jakarta, pada Sabtu (14/6).

“Pokoknya akan dilakukan penindakan. Itu sudah perintah dari Mabes Polri,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Mabes Polri Kombes Pol Indrajit seusai menjadi pembicara seminar di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, Polri sangat kecewa dengan aksi dua warga sipil Jakarta yang memasang rotator dan sirene pada kendaraannya saat melintas di jalan bebas hambatan.

“Coba siapa yang tidak dongkol, pasti dongkol kalau melihat aksi tersebut. Karena itu (rotator dan sirine) harusnya buat kendaraan jenis ambulance, mobil pemadam kebakaran,” katanya.

Ia meminta kepada semua masyarakat bisa menaati serta mematahui aturan dalam berkendara di jalan raya.

“Jakarta ini memang macet, Kalau terkena macet ya ikuti saja. Jangan pakai aksi-aksi seperti demikian. Tentunya semua mau cepat sampai tujuan, tapi patuhi aturan dong,” ujarnya.

Sebanyak dua unit kendaraan bermotor yakni mobil jenis VW Tiguan dengan nomor polisi B 28 CKO dan Nissan XTRAIL B 1005 SKJ diamankan oleh polisi karena memasang rotator dan sirene pada kendaraan saat melaju di Tol Senayan, Jakarta.

Mobil jenis VW dikemudikan oleh Chiko Andrean, warga Palem Merah, Jakarta Barat sedangkan mobil Nissan XTRAIL dikemudian oleh Christhopher, warga Tomang, Jakarta Barat  *** JMart/Rol ***